SANGAT PERLU KEJUJURAN EKSPORTIR KOPI UNTUK MENSEJAHTRAKAN PETANI KOPI
1 min readTAKENGON, penolakan kopi Gayo serta pemutusan kontrak pembelian oleh sejumlah negara dunia seperti German, Inggris dan Prancis. Hal itu karena kopi yang dikirimkan diduga terpapar zat kimia Glyphosate.
Bapak Eliyin Selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih Menerangkan, Minggu (13/10/2019) “Selama ini promosi ada kelompok tani binaan. Ada 2 ribu 3 ribu orang. Tapi pada kenyataan memang pada saat mengekspor komuditi yang di ekspor itu bukan dari petani binaan. Malah diambil dari mana-mana, dari kolektor kopi yang asal-usulnya bukan petani binaan,”
Menanggapi itu, Eliyin. S.Hut.MP memberi masukan kepada eksportir untuk jujur. Selama ini eksportir selalu melakukan promosi kopi dengan menyebut memiliki petani binaan.
Bapak Eliyin. S.Hut.MP selaku dekan fakultas Pertanian dan sekali gus penangkar pembibitan. kopi yang di ambila dari petani haruslah kopi yang berkualiatas tidak hanya dalam segi cita rasa melainkan harus betul-betul tidak terkena pungisida atau insektisa yang membahayakan bagi penikmat kopi,
jika proses pengeksporan kopi yang ditampung oleh depkoloktor dan pengekspor tidak memenuhi setandar yang disalurkan. Maka hal ini harus di hentikan. Dan memaksimalkan kopi yang diekspor dari petani binaan. Karena kalau tidak jujur dan amanah pada akhirnya yang dirugikan adalah petani kopi itu sendiri,”